Skip to main content
1111

Warga Binaan Lapas Tangerang Raih Gelar Sarjana di Unis

TANGERANG – Sebanyak 45 warga binaan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tangerang meraih gelar sarjana dalam Wisuda ke-49 Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) di ICE BSD, Rabu (23/10/2024). Pencapaian istimewa warga binaan ini ditandai dengan prestasi akademik yang membanggakan, salah satunya meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,9. Mereka diwisuda bersama 946 wisudawan reguler dari jenjang sarjana (S1) dan pascasarjana (S2).

Warga binaan dari Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang ini menempuh pendidikan melalui program kerja sama antara Unis dan Kementerian Hukum dan HAM RI sejak 2020. Program ini menegaskan pentingnya pendidikan sebagai hak universal. Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pendidikan.

Rektor Unis, Prof. Dr. H. Mustofa Kamil, Dip.RSL., M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan program ini. "Hari ini, 45 mahasiswa dari Lapas diwisuda, dan 80 persen dari mereka telah menyelesaikan masa hukuman. Mereka tidak hanya berjuang mendapatkan gelar tetapi juga membuktikan diri siap kembali ke masyarakat dengan kompetensi yang lebih baik," ujarnya.

Program pendidikan bagi warga binaan ini bertujuan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan hidup yang berguna saat mereka kembali ke masyarakat. "Melalui pendidikan tinggi, kita berharap mereka bisa beradaptasi baik di dunia kerja maupun di lingkungan sosial. Sebagian dari mereka bahkan telah aktif menjadi guru di lingkungan Lapas," ungkap Rektor.

Wisudawan berprestasi dari Lapas Asep Cahyana mencatatkan IPK 3,94. Asep berharap bisa berkontribusi di masyarakat sebagai guru setelah menyelesaikan masa hukumannya. Asep yang terlibat kasus narkoba, menyatakan bahwa kesempatan melanjutkan pendidikan di Lapas telah membuka harapan baru dalam hidupnya. "Saya berharap setelah menyelesaikan hukuman, saya bisa berkontribusi di masyarakat, mungkin sebagai guru di PKBM," kata Asep.

Ketua Yayasan Islam Syekh-Yusuf (YIS), Dr. Ir. Muhammad Yus Firdaus, M.Si., menyampaikan bahwa program pendidikan bagi warga binaan ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh Unis. Sebelumnya, mahasiswa dari Program Studi Ilmu Hukum juga telah berhasil meraih gelar sarjana. "Program ini merupakan wujud nyata komitmen Unis dalam memberikan bekal soft skill bagi warga binaan agar memiliki kesiapan saat kembali ke masyarakat," ungkapnya.

Selama masa pendidikan menurut Yus, mahasiswa dari Lapas tetap mengikuti pembelajaran secara intensif, mulai dari perkuliahan hingga penyusunan skripsi. "Kami telah berkoordinasi dengan pihak Lapas untuk menyediakan tempat kuliah khusus, termasuk bimbingan skripsi. Sehingga mereka bisa tetap fokus belajar di lingkungan Lapas," jelasnya.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. H. M. Samsuri, S.Pd., M.T., IPU., turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya program ini. "Ini adalah langkah luar biasa karena warga binaan tidak hanya mendapatkan pendidikan. Tetapi juga pembinaan untuk menjadi role model di masyarakat setelah bebas," ujarnya.

Samsuri berpesan kepada seluruh wisudawan bahwa gelar sarjana adalah amanah besar untuk berperan sebagai solusi di masyarakat. "Sarjana harus menjadi problem solver, bukan problem maker. Pendidikan tinggi adalah tentang membangun peradaban dengan adab dan ilmu yang bermanfaat," tegasnya. (Anggara)

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.