Mahasiswa Fisip Tetap Fokus Jalani Sidang Proposal saat Puasa
Mahasiswa Fisip Tetap Fokus Jalani Sidang Proposal saat Puasa
TANGERANG – Mahasiswa Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang tetap melaksanakan sidang proposal selama bulan Ramadan. Seperti mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) yang saat ini sudah menggelar Sidang Proposal sebanyak 28 mahasiswa semester akhir.
Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Aulian Khairani, S.I.Kom.,M.Si menjelaskan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa agar bisa mengikuti sidang tersebut. “Persyaratannya mahasiswa harus melakukan bimbingan lebih dari tiga kali, mendapat persetujuan dari dosen pembimbing pertama dan kedua, dan bebas persyaratan administrasi,” jelasnya.
Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Aldy Bergast menceritakan tentang proses yang harus dilalui sebelum mengikuti sidang saat berpuasa. “Yang pertama tentunya menjaga kesehatan baik fisik maupun rohani, kemudian mempersiapkan penelitian yang akan dipresentasikan saat sidang seminar proposal. Saya selalu konsultasi dengan dosen pembimbing dari awal sampai sidang berlangsung,” katanya.
Menurut Aldy, sidang proposal menjadi tantangan tersendiri, terutama untuk lebih fokus dalam memulai persiapan sidang. “Cukup menarik dan lumayan menguji kesabaran karena kita harus menjawab pertanyaan dosen penguji secara teliti dan sesuai fakta yang ada. Kebetulan saya orang pertama yang daftar di prodi, dan saat itu gelombang pertama ada sekitar 10 orang.” ucapnya.
Sidang proposal ini menjadi pengalaman yang luar biasa bagi Aldy, karena selain harus mempersiapkan sidang selama kurang lebih 1 bulan. “Jadi harus bisa mengatur waktu secara optimal antara tugas kuliah dan kegiatan lain,” tuturnya.
Hal menarik juga dirasakan oleh Vivia Nitalia Resita Sari, mahasiswa Ilmu Komunikasi yang mengikuti sidang proposal selama bulan puasa. Vivia mengikuti sidang proposal di gelombang pertama. “Alhamdulillah lega ya, karena sudah melewati langkah awal untuk terus berproses ke tahap selanjutnya,” ungkapnya.
Vivia mengatakan bahwa tidak ada kendala selama mempersiapkan sidang proposal. Vivia telah melaksanakan penelitian dari awal Januari sampai akhir Februari. “Saya membutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk mengerjakan Seminar Proposal ini. Alhamdulillah lancar, tidak ada hambatan apapun dalam proses sidang ini dari awal sampai akhir,” tambahnya.
Vivia juga berpesan kepada rekan mahasiswa yang belum melaksanakan sidang agar tetap semangat dan jangan pantang menyerah. Menurutnya sebisa mungkin jangan membandingkan progres diri sendiri dengan orang lain karena setiap orang punya jalannya masing-masing, jadi harus tetap fokus ke tujuan akhir. “Kita juga tidak perlu terburu-buru tapi kerjakan step by step dan selalu konsisten terhadap apa yang sedang dikerjakan, dan selalu yakin terhadap kemampuan sendiri bahwa kita bisa melewati ini semua dengan baik,” tutupnya. (Rani)