Fakultas Hukum Tambah Dosen Bergelar Doktor
TANGERANG - Dosen Fakultas Hukum Lily Kalyana, S.H.,M.Kn, meraih pencapaian gelar doktoral di Universitas Borobudur. Lily mengungkapkan bahwa perjalanannya meraih gelar doktor tidaklah mudah. Dengan tekad yang kuat dan semangat yang tak kenal lelah, ia menyelesaikan studinya. “Saya termotivasi dalam melanjutkan pendidikan untuk memberikan contoh bagi mahasiswa dan masyarakat,” ungkapnya.
Lily juga menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Mengelola waktunya antara tugas mengajar, penelitian, dan menyelesaikan disertasinya bukanlah hal yang mudah. “Tentu dalam mengerjakan disertasi ada beberapa tantangan dan kendalanya, Apalagi saya sambil mengajar. Tapi biasanya saya dahulukan untuk mengajar, lalu kemudian baru saya ambil bimbingan atau penelitian diluar dari jamFakultas Hukum Tambah Dosen Bergelar Doktor mengajar,” katanya.
Lily menjelaskan, karena mengambil empiris, ada proses wawancara dan juga mengambil sample. Hal itu menjadi kendala karena susah dalam mengatur waktu dengan narasumbernya. “Kemudian kita juga ada surat kepada instansi terkait, nah itu juga jawabannya lama. Itu yang membuat kita menjadi kurang bersemangat. Itulah faktor-faktor yang membuat pengerjaan disertasi menjadi lambat,“ ujarnya.
Meskipun menghadapi berbagai kesulitan, Lily Kalyana menyatakan kegembiraannya atas penemuan ilmiah baru dan temuan hukum yang didapat selama proses penelitian. “Saya berharap penelitian ini dapat berguna dalam mengembangkan kebijakan publik dan bahkan membantu dalam penyusunan undang-undang. Kadang-kadang apa yang saya alami sehari-hari tidak sesuai dengan apa yang saya temui dalam penelitian lapangan,” tambahnya.
Salah satu momen paling membingungkan bagi Lily adalah ketika menemukan kasus di mana seorang Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) bisa dipidana. Hal ini menimbulkan pertanyaan yang dalam. Lily berharap penelitiannya dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada penegak hukum dan aparat terkait tentang peran PPAT.
Lily juga mengajak rekan-rekannya di dunia akademis untuk tidak patah semangat. “Ayo ambil gelar doktor, karena di jenjang S3 banyak ilmu dan koneksi yang bisa kita dapatkan,” tutupnya. (Ghina)